TajukIndo.com

Aktual Dan Terpercaya

Pintu Masuk Produk Impor Pakaian Jadi Hingga Kosmetik Bakal Digeser ke Indonesia Timur

Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Ditjen IKFT Kemenperin) telah mengusulkan agar pintu masuk untuk beberapa produk impor digeser ke wilayah timur Indonesia. Dari Ditjen IKFT Kemenperin sendiri, ada beberapa jenis produk yang diusulkan, yaitu kosmetik, alas kaki, pakaian jadi, dan tas. "Entry point di [Indonesia] Timur seperti Kupang, Sorong, Bitung gitu. Geser pelabuhan masuknya," kata Sekretaris Ditjen IKFT Kemenperin Kris Sasono Ngudi Wibowo ketika ditemui di kawasan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).

Ia mengatakan, di internal pihaknya telah menjadi omongan yang panjang untuk penggeseran pelabuhan masuk produk impor ini. Dengan menggeser pintu masuk produk impor, importir pasti akan terbebani dengan ongkos logistik yang bertambah. Maka demikian, produk lokal bisa memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding dengan produk impor.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman 4

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 82 Kurikulum Merdeka, Organisasi Pergerakan Nasional, Bab 2 Halaman all Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 84 85 Kurikulum Merdeka: Asesmen Bab 2 Pergerakan Kebangsaan Halaman all Kunci Jawaban Matematika Kelas 11 Halaman 57 58 59 Kurikulum Merdeka: Latihan 2.1 Halaman all

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 57 Kurikulum Merdeka: Siapakah Andi Makassau Halaman 4 Kunci Jawaban PKN Kelas 12 Halaman 68 Uji Kompetensi Bab 2: Perlindungan dan Penegakan Hukum Halaman all "Teknik ini aja, non tariff barrier aja, untuk bisa daya saingnya lebih besar. Itu fair kok, di negara negara [lain] ini juga sama," ujar Kris.

Ia mengaku pihaknya sudah melakukan hitung hitungan berapa tambahan ongkos yang harus dikeluarkan lebih banyak lagi oleh importir jika pelabuhan masuknya dipindah. Sayangnya, Kris belum bisa mengungkap lebih detail dari hitung hitungan yang telah dilakukan pihaknya. Yang jelas, ia berharap rencana ini bisa segera terealisasi pada tahun ini. Sebab, tidak bisa jika hanya mengandalkan pengenaan bea seperti Bea Masuk Anti Dumping (BMAD).

Proses yang harus dilalui untuk pengenaan BMAD panjang. Dibutuhkan penyelidikan selama bertahun tahun untuk membuktikan bahwa produk impor tersebut merupakan barang dumping. "Kalau entry point kan kita pengen geser ke sana, ya digeser gitu," pungkas Kris. Adapun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut usulan pemindahan pelabuhan ini telah siap diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Usulan ini nantinya akan dibahas dalam rapat terbatas (ratas). Agus mengatakan ada tujuh jenis komoditas yang jalur masuk barang impornya akan dipindah ke wilayah timur Indonesia. Tujuh barang yang dimaksud, yakni Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk tekstil lainnya, alas kaki, elektronik, keramik, pakaian, dan produk kosmetik atau kecantikan.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga pernah menyebut hal serupa. Menurut dia, produk produk dari tujuh komoditas itu telah membanjiri Indonesia. Sehingga, bila pintu masuk produk produk tersebut digeser ke wilaya timur Indonesia, Zulkifli meyakini ongkos kirimnya akan jadi lebih mahal hingga akhirnya bisa menghambat peredarannya di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *