Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, meminta jajaran PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mempercepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Menurutnya, penanganan rob yang tidak maksimal akan berdampak pada biaya logistik menjadi lebih tinggi. Hal itu dia sampaikan saat meninjau Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu (16/6/2024).
“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya minta agar dipercepat. Karena, kalau tidak cepat, barang barang di Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya," kata Menhub Budi dalam keterangannya, dikutip Senin (17/6/2024). "Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi," imbuhnya menegaskan. Saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 sentimeter. Menhub mengatakan, akumulasi tersebut terjadi karena tinggi rob yang datang mencapai 5 sentimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 sentimeter.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman 4
Keputusan ICJ Percepat Jaksa ICC Keluarkan Surat Perintah Tangkap Netanyahu dan Gallant Serambinews.com Pelabuhan Eilat Israel Bangkrut Akibat Blokade Houthi di Laut Merah, Berhentikan Setengah Pekerja Serambinews.com Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all
Menhub Budi menyampaikan, Pelindo juga perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah tersebut secara permanen, seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan pelabuhan Jakarta dan Surabaya. Sebab, kenaikan air laut akan terus terjadi. "Kalau dibuat dengan struktur yang lebih baik lagi, maka rob ada, tapi penurunan pelabuhan tidak terjadi. Rob ini tidak hanya ada di Pelabuhan Tanjung Emas, tapi terjadi di seluruh Pantai Jawa," ujarnya. Adapun Pelindo sendiri telah menganggarkan biaya sebesar 1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah tersebut. Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2028.
Leave a Reply