Penyakit virus Oropouche disebabkan oleh virus Oropouche (OROV), yang termasuk dalam keluarga virus Peribunyaviridae. Dilansir World Health Organization (WHO), virus ini ditemukan di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. OROV menyebar ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis atau beberapa jenis nyamuk Culex quinquefasciatus, yang hidup di daerah hutan dan sekitar air.
Virus ini diduga memiliki dua siklus penularan, yakni silvatik dan epidemik. Dalam siklus silvatik, primata, kungkang, dan mungkin burung menjadi inang virus, tetapi vektor yang menyebarkannya belum diketahui secara pasti. Dalam siklus epidemik, manusia menjadi inang utama, dan virus ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa virus ini bisa menular dari manusia ke manusia. Gejala penyakit ini mirip dengan demam berdarah dan biasanya muncul empat hingga delapan hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all
Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 149 150 K13 Uji Kompetensi Bab II Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 83 Kurikulum Merdeka: Kalimat Pelepasan Teks Prosedur Halaman 3 Gejala umumnya tiba tiba merasa demam, sakit kepala, sendi kaku, nyeri, menggigil, serta mual dan muntah yang bisa bertahan lima hingga tujuh hari. Kasus parah jarang terjadi, tapi pasien dengan kasus yang parah dapat mengalami pendarahan dan meningitisaseptik.
Sebagian besar orang sembuh dalam tujuh hari, meskipun beberapa orang juga memerlukan waktu berminggu minggu untuk pulih sepenuhnya. Saat ini, belum ada pengobatan antivirus atau vaksin khusus untuk penyakit ini. Namun, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan.
Pencegahan tersebut yaitu mengurangi populasi nyamuk dengan mengurangi tempat mereka berkembang biak, seperti menghilangkan genangan air di sekitar rumah. Ini akan mengurangi jumlah nyamuk dewasa di lingkungan kita. Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan melindungi diri sendiri, seperti menggunakan kelambu, alat pengusir nyamuk, pakaian yang dilapisi bahan pengusir nyamuk, dan obat antinyamuk.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Leave a Reply